JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menekankan bahwa proyek hilirisasi mineral, meski menyedot investasi besar, bersifat capital intensive sehingga tidak banyak menyerap pekerja. Contohnya, investasi nikel mencapai miliaran dolar AS, tetapi tenaga kerja yang terserap relatif sedikit.
Pemerintah Dorong Proyek Hilirisasi Padat Karya
Rosan menegaskan pentingnya mendorong proyek hilirisasi yang padat karya, meski nilainya lebih kecil dibanding proyek mineral, karena mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Baca JugaMenaker Tegaskan Rasa Aman dan Kesejahteraan Tingkatkan Produktivitas Kerja
Contoh Hilirisasi Kelapa Serap Ribuan Pekerja
Investasi di hilirisasi kelapa sebesar US$100 juta telah menyerap 5.000 tenaga kerja pada fase pertama, dan diproyeksikan mencapai 10.000 pekerja saat seluruh fase rampung. Hal ini menunjukkan potensi besar sektor padat karya.
Rencana Hilirisasi Rumput Laut dan Sektor Pertanian
Selain kelapa, pemerintah mendorong investasi di sektor rumput laut. Indonesia menjadi penghasil nomor satu rumput laut tropis, dengan sebagian besar dikerjakan oleh petani lokal, sehingga menciptakan lapangan kerja.
Rasio Penyerapan Tenaga Kerja Masih Rendah
Data BKPM menunjukkan rasio penyerapan tenaga kerja terhadap realisasi investasi semakin melemah. Pada semester I/2025, setiap tenaga kerja membutuhkan investasi Rp748 juta, naik dibanding Rp677 juta pada periode sama tahun sebelumnya.
Apindo Dorong Perluasan Insentif untuk Sektor Padat Karya
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menekankan pentingnya memperluas insentif fiskal dan moneter untuk sektor padat karya agar investasi dapat meningkatkan lapangan kerja, termasuk manufaktur, pertanian, konstruksi, perikanan, dan jasa.
Insentif Pemerintah untuk Tenaga Kerja Padat Karya
Pemerintah telah memberikan insentif, seperti PPh 21 Ditanggung Pemerintah untuk 552.000 pekerja di sektor pariwisata, serta cash for work untuk 609.465 orang di sektor terkait Kemenhub dan Kementerian PU. Namun, Apindo menilai perluasan insentif masih dibutuhkan.
Bauran Kebijakan Diperlukan untuk Dorong Serapan Kerja
Ajib Hamdani menekankan bahwa insentif tidak hanya bersifat fiskal, tetapi juga moneter, seperti tarif bunga khusus kompetitif, agar investasi sektor padat karya lebih efektif menyerap tenaga kerja.
Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
KAI Wisata Berbagi Kebahagiaan Natal di Stasiun Surabaya Gubeng & Yogyakarta
- Jumat, 26 Desember 2025
AZKO Hadirkan Konsep Gerai Modern Relevan Ikuti Perubahan Gaya Hidup Konsumen
- Rabu, 24 Desember 2025
Rute Baru DAMRI Jogja Semarang PP Lewati Ikon Wisata Tarif Rp70 Ribu
- Rabu, 24 Desember 2025
Jalur Trans Jogja Terbaru Perluas Akses Wisata Kampus Bandara Tarif Terjangkau
- Rabu, 24 Desember 2025
Berita Lainnya
AZKO Hadirkan Konsep Gerai Modern Relevan Ikuti Perubahan Gaya Hidup Konsumen
- Rabu, 24 Desember 2025
Rute Baru DAMRI Jogja Semarang PP Lewati Ikon Wisata Tarif Rp70 Ribu
- Rabu, 24 Desember 2025
Jalur Trans Jogja Terbaru Perluas Akses Wisata Kampus Bandara Tarif Terjangkau
- Rabu, 24 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
BPJPH Tegaskan Wajib Halal Strategi Wujudkan Asta Cita Nasional
- 24 Desember 2025
3.
4.
5.
Bank Mega Syariah Dukung Proyek Properti Borneo Bay Mall
- 24 Desember 2025







