JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan karena fokusnya yang menekankan keterlibatan keluarga dalam membangun pola makan sehat bagi anak-anak Indonesia.
Anggota Komisi VI DPR RI, I Nyoman Parta, menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya ditentukan oleh dukungan pemerintah, tetapi juga perubahan kebiasaan makan yang dimulai dari rumah.
“Saya sepakat bahwa anak-anak adalah titipan yang berharga. Tugas kita bukan hanya memastikan mereka sekolah, tetapi juga memastikan mereka mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Perubahan pola makan dimulai dari rumah,” ungkap Nyoman Parta.
Baca JugaUpdate Harga Sembako Jawa Timur 24 Desember 2025 Hari Ini Lengkap
Sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan edukasi gizi kepada masyarakat, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat sejak usia dini.
Tantangan Anak Masa Kini
Nyoman Parta juga menyoroti tantangan yang dihadapi anak-anak zaman sekarang. Dengan mudahnya akses ke makanan ultra-proses yang kurang bernutrisi, anak-anak sering mengonsumsi makanan cepat saji atau camilan instan yang rendah gizi.
Menurutnya, makanan bukan hanya soal kenyang, tetapi juga harus memberikan manfaat bagi tubuh.
“Makanan bukan hanya soal kenyang. Ia harus membawa kebaikan bagi tubuh. Karena itu kita harus mengubah cara pandang kita, cara kita memasak, dan cara kita mendidik anak terkait makanan,” tambahnya.
Kondisi ini membuat program MBG menjadi sangat relevan, karena selain memberikan makanan, program ini juga membentuk kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dalam pertumbuhan anak.
Strategi MBG untuk Mencetak Generasi Sehat
Perwakilan Badan Gizi Nasional, Alwin Supriyadi, menegaskan bahwa program MBG merupakan strategi penting untuk membentuk generasi yang sehat, aktif, dan produktif.
“Program ini bukan hanya soal memberikan makanan. Ini tentang membangun individu yang sehat dan siap berkontribusi. Ketika kebutuhan gizi terpenuhi, potensi anak akan berkembang maksimal,” ujar Alwin.
Program MBG dirancang sebagai inisiatif komprehensif, yang tidak hanya menargetkan anak-anak, tetapi juga ibu sebagai pengelola rumah tangga. Dengan demikian, intervensi gizi dapat diterapkan secara berkelanjutan di lingkungan keluarga.
Dukungan Pemerintah dan Legislasi
MBG merupakan salah satu program prioritas Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak dan ibu, sekaligus menurunkan angka stunting dan malnutrisi di Indonesia.
Dukungan pemerintah diwujudkan melalui penyediaan sumber daya, sosialisasi program di tingkat daerah, serta kolaborasi dengan DPR RI. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah gizi dan kesehatan anak secara holistik.
Implementasi Lapangan
Dalam pelaksanaan program MBG, pemerintah dan Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan sekolah, posyandu, dan masyarakat lokal untuk mendistribusikan makanan bergizi secara merata.
Edukasi diberikan tidak hanya kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang tua dan pengasuh, agar mereka memahami pentingnya pola makan seimbang.
Selain itu, program ini juga menekankan pemilihan bahan makanan lokal yang sehat dan bergizi, sehingga mendukung ketahanan pangan daerah serta mempermudah pengawasan kualitas makanan.
Dampak Positif bagi Anak dan Keluarga
Dengan implementasi yang tepat, MBG diharapkan mampu memberikan beberapa dampak positif:
Menurunkan angka stunting dan malnutrisi, karena anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Meningkatkan kesadaran keluarga tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat.
Mendorong pertumbuhan fisik dan kognitif anak, sehingga mereka lebih siap belajar dan berkembang.
Memperkuat peran orang tua sebagai pengelola gizi di rumah, sehingga intervensi gizi menjadi berkelanjutan.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, DPR, Badan Gizi Nasional, dan masyarakat, diharapkan MBG dapat menjadi program jangka panjang yang mengubah pola makan dan kesehatan anak Indonesia secara signifikan.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar memberikan makanan, tetapi juga menjadi sarana edukasi untuk membangun generasi sehat dan berkualitas. Peran keluarga, dukungan pemerintah, serta keterlibatan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dengan pemahaman yang tepat mengenai gizi seimbang, anak-anak Indonesia tidak hanya akan terlindungi dari risiko stunting dan malnutrisi, tetapi juga memiliki potensi optimal untuk tumbuh menjadi individu sehat, produktif, dan berkontribusi bagi bangsa.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
KAI Wisata Berbagi Kebahagiaan Natal di Stasiun Surabaya Gubeng & Yogyakarta
- Jumat, 26 Desember 2025
AZKO Hadirkan Konsep Gerai Modern Relevan Ikuti Perubahan Gaya Hidup Konsumen
- Rabu, 24 Desember 2025
Rute Baru DAMRI Jogja Semarang PP Lewati Ikon Wisata Tarif Rp70 Ribu
- Rabu, 24 Desember 2025
Jalur Trans Jogja Terbaru Perluas Akses Wisata Kampus Bandara Tarif Terjangkau
- Rabu, 24 Desember 2025
Berita Lainnya
AZKO Hadirkan Konsep Gerai Modern Relevan Ikuti Perubahan Gaya Hidup Konsumen
- Rabu, 24 Desember 2025
Rute Baru DAMRI Jogja Semarang PP Lewati Ikon Wisata Tarif Rp70 Ribu
- Rabu, 24 Desember 2025
Jalur Trans Jogja Terbaru Perluas Akses Wisata Kampus Bandara Tarif Terjangkau
- Rabu, 24 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
BPJPH Tegaskan Wajib Halal Strategi Wujudkan Asta Cita Nasional
- 24 Desember 2025
3.
4.
5.
Bank Mega Syariah Dukung Proyek Properti Borneo Bay Mall
- 24 Desember 2025







