Implementasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional untuk Efektivitas Bantuan Sosial di Indonesia
- Kamis, 20 Februari 2025
JAKARTA - Percepatan penerapan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi topik hangat dalam pembahasan kebijakan sosial ekonomi di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhaimin Iskandar, mengatakan bahwa DTSEN ditargetkan mulai digunakan pada kuartal kedua tahun 2025. Sasaran dari kebijakan ini adalah mengefektifkan penyaluran bantuan sosial sehingga lebih tepat sasaran.
Pentingnya Negara Berbasis Data Akurat
Anggota DPRD Kepri, Aman, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengapresiasi langkah ini. Menurutnya, adanya DTSEN sangat penting karena akan menjadi fondasi kuat bagi berbagai program pemerintah. Aman menyoroti bahwa DTSEN dapat memastikan program bantuan sosial, perlindungan sosial, dan kebijakan pembangunan lebih tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang selama ini digunakan sering kali tidak valid," ungkap Aman ketika ditemui di Batam, Kamis (20/2). Masalah validitas data ini telah menyebabkan banyak warga yang seharusnya berhak menerima bantuan justru tidak terdaftar. Sebaliknya, beberapa warga yang dianggap mampu malah masuk dalam daftar penerima, yang tentunya merugikan keadilan sosial.
Masalah dan Solusi yang Ditawarkan DTSEN
DTSEN direncanakan untuk menggantikan DTKS sebagai acuan utama dalam penentuan penerima bantuan sosial. Dengan data yang lebih akurat, permasalahan seperti salah sasaran penyaluran bantuan dapat diminimalisasi. "Saya berharap data yang disajikan BPS memiliki validitas yang bisa dipertanggungjawabkan," ujar Aman.
Penerapan DTSEN tentu membutuhkan kerjasama erat antara pemerintah daerah dengan Badan Pusat Statistik (BPS), karena data yang digunakan akan dikelola dan diperbarui melalui BPS setiap tiga bulan. Hal ini, menurut Aman, sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Penerapan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional.
Langkah Strategis Pemerintah
Menurut Muhaimin Iskandar, pemerintah sedang melakukan pemetaan untuk implementasi DTSEN dengan melakukan pemadanan data dari berbagai sumber seperti DTKS, Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan data kemiskinan ekstrem. "Kami targetkan penerapannya mulai kuartal dua tahun ini. Saat ini masih menggunakan data dari DTKS,” jelas Muhaimin saat konferensi pers di Kantor Kemenko PM.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, juga mengonfirmasi bahwa kementeriannya akan sepenuhnya beralih ke DTSEN dalam penyaluran bantuan sosial. "DTSEN sudah tuntas dan menjadi pedoman utama dalam menentukan penerima manfaat. Ini akan menjadi acuan bagi semua kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah dalam menyalurkan bantuan,” tegas Yusuf.
David
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
KAI Wisata Berbagi Kebahagiaan Natal di Stasiun Surabaya Gubeng & Yogyakarta
- Jumat, 26 Desember 2025
AZKO Hadirkan Konsep Gerai Modern Relevan Ikuti Perubahan Gaya Hidup Konsumen
- Rabu, 24 Desember 2025
Rute Baru DAMRI Jogja Semarang PP Lewati Ikon Wisata Tarif Rp70 Ribu
- Rabu, 24 Desember 2025
Jalur Trans Jogja Terbaru Perluas Akses Wisata Kampus Bandara Tarif Terjangkau
- Rabu, 24 Desember 2025
Berita Lainnya
AZKO Hadirkan Konsep Gerai Modern Relevan Ikuti Perubahan Gaya Hidup Konsumen
- Rabu, 24 Desember 2025
Rute Baru DAMRI Jogja Semarang PP Lewati Ikon Wisata Tarif Rp70 Ribu
- Rabu, 24 Desember 2025
Jalur Trans Jogja Terbaru Perluas Akses Wisata Kampus Bandara Tarif Terjangkau
- Rabu, 24 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
BPJPH Tegaskan Wajib Halal Strategi Wujudkan Asta Cita Nasional
- 24 Desember 2025
3.
4.
5.
Bank Mega Syariah Dukung Proyek Properti Borneo Bay Mall
- 24 Desember 2025







